Ulama yang Menjadi Rujukan Salafi-Wahabi
Kelompok salaf-wahabi seringkali tidak konsisten dengan pendapat yang mereka kemukakan. Mereka selalu mengumandangkan jargon kembali kepada al-Qur’an dan hadis, bahkan menghujat orang-orang yang merujuk pada pendapat ulama-ulama klasik. Namun faktanya, mereka sendiri juga tetap taqlid pada pendapat-pendapat tokoh dan ulama mereka.Di antara ulama yang menjadi rujukan mereka ialah:
Pertama, Ibnu Taymiyyah dan Ibnu Qayyim al-Jawziyyah. Kedua tokoh ini merupakan ulama klasik yang sering dikutip pendapatnya oleh salaf-wahabi. Kebanyakan pendapat Ibnu Taymiyyah dan Ibnu Qayyim yang dikutip hanya soal teologi atau tauhid.
Sementara pandangan kedua tokoh ini terkait permasalahan fikih jarang seringkali dipahami dan ditampilkan. Andaikan pemikiran fikih Ibnu Taymiyyah dan Ibnu Qayyim didalami dan dielobarasi oleh salaf-wahabi, besar kemungkinan pandangan fikih mereka tidak akan sempit dan kaku.
Kedua, Nashiruddin al-Bani, Abdullah bin Baz, dan Muhammad bin Shalih al-Ustaimin. Ketiga tokoh ini termasuk ulama kontemporer yang pendapatnya sering dirujuk salaf-wahabi, terutama oleh agen-agen salaf-wahabi di Indonesia.