Perkembangan teknologi yang terus menerus semakin pesat membuat media sosial menjadi pilihan utama masyarakat dalam berkomunikasi diera sekarang ini, banyak masyarakat sekarang ini yang tidak bisa dipisahkan dengan Media sosial dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kebebasan setiap orang dalam membuat serta membagikan informasi baik yang positip maupun yang negative semakin tidak terkendali, dan yang paling memprihatinkan adalah semakin banyaknya kita temukan berita hoax di media social, banyak kita jumpai ujaran kebencian dan fitnah dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain atau kelompok lain bahkan kepada pemerintah yang sah dinegeri ini
Banyak oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan media social untuk kepentingan pribadi atau kelompok dan bahkan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini .
Lalu bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap berita yang belum kita ketahui kebenaranya ?
Allah Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [QS. Al-Hujurat : 6].
Dalam ayat ini, Allah melarang hamba-hambanya yang beriman berjalan mengikut berita yang tidak jelas. Allah memerintahkan kaum mukminin untuk memastikan kebenaran berita yang sampai kepada mereka. Karena tidak semua berita yang didapat itu benar dan sesuai dengan fakta,untuk itu wajib atas kita untuk selalu waspada, karena banyak fitnah yang terjadi akibat berita bohong yang disebarkan orang fasiq !
Kita harus ingat betapa banyak darah yang tertumpah, jiwa yang terbunuh, harta yang terampas, kehormatan yang terkoyakkan, akibat berita yang tidak benar! Dengan berita itu, orang – orang fasiq hendak menghancurkan persatuan umat ini, mencabik-cabiknya dan mengobarkan api permusuhan diantara umat Islam.
Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah
Di era demokrasi sekarang ini, banyak hoax di medsos, mengancam pilar persatuan dan kerukunan umat islam dan masyarakat Indonesia khususnya. Tibulnya gerakan demonstrasi, perang saudara, dan pertumpahan darah yang berujung tumbangnya beberapa negara di kawasan Timur Tengah, diduga juga akibat virus hoax yang disebarkan melalui medsos.Untuk itu janganlah kita suka menyebar luaskan suatu berita yang belum jelas kebenaranya .
Allah Ta’ala berfirman,
“(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan Kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar”. [QS. An-Nur : 15].
Allah mendidik kaum mukminin dengan adab ini. Mengajarkan kepada mereka cara menghadapi berita bohong serta cara menyikapinya, sehingga tidak tersebar di masyarakat. Dan juga Allah mengingatkan kaum mukminin, agar tidak membicarakan sesuatu yang tidak mereka ketahui. Di Dalam Sebuah Hadits
“Cukuplah seseorang dikatakan pendusta tatkala menceritakan semua yang ia dengarkan (tanpa tabayun/klarifikasi).” (HR. Muslim).
Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah
Memproduksi, menyebar dan atau membuat dapat diaksesnya konten/informasi tentang hoax, ghibah, fitnah, namimah, aib, bullying, ujaran kebencian, dan hal-hal lain sejenis terkait pribadi kepada orang lain dan atau khalayak adalah sesuatu yang diharamkan untuk itu, apabila kita menerima berita atau konten di media sosial hendaklah kita teliti dahulu jangan langsung percaya apalagi mengshare kemana-mana.
Karena bila kita tidak teliti terhadap hoax, maka bisa jadi kita adalah salah satu penyebar dosa kebohongan. Cerdaslah dalam bermedia sosial dan semoga Allah Ta’ala senantiasa membimbing kita ke jalan yang diridhoi-Nya. Aamiin.
Oleh H. Sarianto ,M.PdI, Sekretaris PCNU Kota Blitar