NUBlitar, Nisfu Sya’ban menjadi bulan yang istimewa bagi umat islam. Dimana malam tersebut di yakini akan di laporkan semua catatan buku amalan kita, maka tak aneh bila malam tersebut ada amalan tertentu yang dilakukan sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tahun ini malam nisfu sya’ban jatuh pada hari Kamis 17 Maret 2022. Apa saja fakta menarik keutamaan nisfu sya’ban.
Ada beberapa fakta menarik keutamaan Nisfu Sya’ban yang perlu anda ketahui selain akan dilipatgandakan pahala atas perbuatan baik yang dikerjakan. Nisfu Sya’ban malam dibukanya 300 pintu rahmat dan juga pintu ampunan Allah SWT.
Berdasarkan hadis tentang Nisfu Syaban bisa dilihat dari Abu Hurairah RA, di mana Rasulullah SAW bersabda:
“Jibril telah datang kepadaku pada saat malam Nisfu Syaban lalu Ia berkata, ‘Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat. Oleh karena itu, bangun lah dan dirikanlah sholat, serta angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke langit (Berdoa).’ Kemudian Nabi bertanya, ‘Apakah arti malam ini?’ Jibril pun menjawab, ‘Malam ini telah dibukakan 300 pintu rahmat dan pintu ampunan. Allah SWT mengampuni dosa sekalian orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Kecuali seorang ahli sihir, tukang ramal, orang yang suka bermusuhan, orang yang suka mengadu domba, pemabuk, orang yang durhaka pada kedua orang tuanya, dan orang yang memutuskan silaturahim. Mereka tidak akan diampuni Allah.”
Dalam Kitab Al Umm juz 1 halaman 231: ( قَالَ الشَّافِعِيُّ )
وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِيْ خَمْسِ لَيَالٍ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Imam Syafi’i berkata: Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu: – Malam Jumat- Malam Al Adha- Malam Al Fithri- Malam awal Rajab- Malam Nishfu Sya’ban.
Dari Kitab Kanzunnajah Wassuruur fil Ad’yah Allatii Tasyrahushshuduur karya Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds (Kudus) Beliau berkata (di halaman 47-48):
وَقَدْ جُمِعَ دُعَاءٌ مَأْثُوْرٌ مُنَاسِبٌ لِلْحَالِ خَاصٌّ بِلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ مَشْهُوْرٌ، يَقْرَؤُهُ الْمُسْلِمُوْنَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ الْمَيْمُوْنَةَ فُرَادَى وَجَمْعًا فِيْ جَوَامِعِهِمْ وَغَيْرِهَا، يُلَقِّنُهُمْ أَحَدُهُمْ ذَلِكَ الدُّعَاءَ، أَوْ يَدْعُوْ وَهُمْ يُؤَمِّنُوْن كَمَا هُوَ مَعْلُوْمٌ.
Telah dikumpulkan doa ma`tsur dan masyhur yang sesuai dengan keadaan khusus di malam Nisfu Sya’ban. Doa tersebut dibaca kaum muslimin pada malam yang berkah, sendirian atau bersama-sama di masjid-masjid mereka dan di tempat lain. Salah satu dari mereka menuntun doa tersebut atau dia berdoa sementara yang lainnya mengamininya.
Oleh sebab itu, para ulama dari kalangan Salafus Shaleh Ahlussunnah wal Jama’ah menganjurkan beberapa amalan yang seyogyanya dilakukan oleh kaum muslimin, yaitu :
Setelah shalat Maghrib sebaiknya dilakukan secara berjamaah (di Masjid, Mushala) sebagaimana para sahabat & tabi’in melakukannya disertai dengan memakai pakaian yang bagus, membaca :
1. Kalimat istighfar dalam bilangan ganjil : 33, 41, 99 kali.
2. Membaca Surah Yasin, sebagai wasilah segala hajat, sebanyak 3 kali :
- selesai bacaan yasin pertama : berdoa dengan niatan memohon kepada Allah SWT agar di berikan umur panjang, barokah dan manfaat serta memohon taufik-Nya.
- selesai bacaan yasin ke dua : berdoa dengan niatan memohon kepada Allah SWT agar dilindungi dan terhindar dari segala bala’ (bala’ dunia maupun akhirat) dan diberi rezeki yang barokah.
- Selepas bacaan yasin ketiga berdoa dengan niatan memohon kepada Allah SWT agar tidak menggantungkan diri kepada orang lain, diberi akhir hidup yang khusnul khatimah, dan doa segala hajat yang diharapkan.
3. Membaca Doa Nishfu Sya’ban sebagai berikut :
سم الله الرحمن الرحيم، اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِّيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَاَمَانَا الخَائِفِيْنَ، اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُومًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ فَامْحُ
اللّٰهُمَّ بِفَضْلِكَ فِى اُمِّ الْكِتَابِ سَقَاوَاتِى وَحِرْمَانِى وَطَرْدِىْ وَاقْتِتَارِ رِزْقِىْ وَاَثْبِتْنِى عِنْدَكَ فِى اُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنَزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُواللهُ مَا يَشَآءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ”
اِلٰهِى بِالتَّجَلِّى الْاَعْظَمِ فِى لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِى يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّى مِنَ الْبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لاَ اَعْلَمُ وَ اَنْتَ بِهٖ اَعْلَمُ وَ اَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يٰا اَرْحَمَ الرَّاحْمِيْنَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَ اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلَّمْ اٰمِيْن
Maraji’
1. Kanzun an-najah wa as-surûr karya Syekh Abdul Hamid Ali al-Quds
2. Sunan Ibnu Majah karya al-Muhadits al-Kabir Imam Ibnu Majah
3. Kitab al-Um karya Imam Asy-Syafi’i
4. Lathâif al-Ma’ârif karya Ibnu Rajab
5. Nuzhat al-Majâlis karya Imam Ash-Shafuri
red : abdul rois