banner 728x250

Safari Ramadhan Hari Ketujuh, PCNU Kota Blitar Perkuat Aswaja An-Nahdliyah Pada Jama’ahnya

NUBLITAR.OR.ID – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Blitar kembali menggelar Safari Ramadhan. Di hari yang ke tujuh ini, agenda tersebut digelar di Mushola Darul Farqi, Kepanjenlor, Kepanjenkidul, Kota Blitar, Senin, 11 April 2022.

Pada agenda tersebut dihadiri oleh Pimpinan Ranting Kepanjenkidul, Kepanjenlor, dan Kauman beserta dengan banom-banomnya, juga dihadiri secara langsung oleh Rais Suriyah, Kyai Muhtar Lubby dan ketua Tanfidziyah Kyai Habib Bawafi.

Tujuan dari terselenggaranya safari Ramadhan ini adalah untuk mengingat kembali perjuangan dan ajaran dari pada pendiri NU. Hal ini disampaikan oleh Kyai Habib Bawafi.

“Melalui Safari Ramadhan semoga bisa mengambil pelajaran dan meneladani semangat perjuangan para muassis Nahdlatul Ulama karena merupakan hal yang tidak kalah penting untuk melanjutkan cita-cita jam’iyyah, yang di dalamnya penuh dengan keberkahan,” jelasnya.

Di momen ini, PCNU Kota Blitar perkuat kembali akidah Ahlussunnah Waljama’ah An-Nahdliyah kepada para jama’ahnya di ranting-ranting.

KH. Ahmad Subakir menyampaikan, bahwa hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk surga dan bertemu dengan Rasulullah SAW. Akidah tersebut dijaga dan dirawat oleh Jam’iyyah NU, yang mana sudah menjadi ajaran bahkan dirawat dengan mengamalkan ajaran akidah tersebut.

Apabila kita mengikuti Ahlussunnah Waljama’ah ini sebenarnya sangatlah mudah, yang terpenting mengikuti prinsip – prinsip yang diajarkan oleh para guru – guru kita atau para kyai yang bersanad langsung kepada Rasulullah SAW, KH. Ahmad Subakir mengatakan:

“Ada dua hal prinsip akidah Ahlussunnah Waljama’ah yang ada pada diri kita, kalua tidak ada dua hal ini jangan – jangan Ahlussunnahnya palsu, ini ada hubunganya dengan pesan Rasulullah SAW, yaitu yang pertama harus cinta dengan ahlulbait (keluarga nabi), dan yang kedua cinta khulfaurrasyidin (sahabat nabi)”.

KH. Ahmad Subakir menambahkan,  sangat miris pada saat ini banyak yang mengaku Ahlussunnah Waljama’ah, meskipun sebenarnya ajaranya tidak sesuai dengan akidah Aswaja.

“Ada satu kelompok yang benar-benar benci dengan sahabat nabi, bahkan mengkafir-kafirkan sahabat nabi” tambahnya.

Maka dari itu perlunya kita berhati-hati dalam mengikuti aliran dengan akidah Ahlussunnah Waljama’ah.

Penulis : Azis

Editor: Naja

banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *