Benarkah Salafi-Wahabi tidak Bermadzhab?
Meskipun salaf-wahabi suka menyerang orang yang bertaqlid pada madzhab tertentu, namun faktanya salaf-wahabi juga tidak terlepas dari pengaruh-pengaruh tokoh yang menjadi rujukan mereka. Dilihat dari tokoh yang dirujuk, sepert Imam Ahmad bin Hanbal, Ibnu Taymiyyah, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, dan Muhammad bin Abdul Wahab, wahabi tampaknya lebih dekat dengan pandangan fikih Hanabilah, sekalipun mereka masih malu-malu mengakuinya.
Sebagaimana yang diketahui, sejak berganti nama dari wahabi menjadi salaf, kelompok ini mengaku melepaskan diri dari madzhab fikih dan merujuk langsung pada al-Qur’an dan hadis. Di antara tokoh salaf yang sering mengkritik madzhab ialah al-Bani dan para pengikutnya.
Namun sebenarnya, sikap anti madzhab tersebut hanya sebatas retorika dan tidak ada dalam prakteknya. Buktinya, al-Bani masih membiarkan murid-murid dan pengikutnya untuk mengikut pendapat keagamannya. Sehingga, secara tidak langsung, orang yang mengikut pendapat al-Bani sudah taqlid dan bermadzhab padanya.