NUBLITAR.OR.ID – Safari Ramadhan pada hari ketiga Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Blitar, kali ini bertempat di Masjid Baitun Nuur, Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar.
Dalam safari yang dilakukan pada waktu sholat Tarawih berjamaah tersebut, turut hadir jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah PCNU Kota Blitar. Terpantau juga oleh tim nublitar.or.id terdapat banom dan lembaga yang ikut memeriahkan kegiatan Safari Ramadhan kali ini.
Dalam kesempatan tersebut, Kyai Muhtar Lubby selaku Rais Syuriyah PCNU Kota Blitar, menjadi pembicara atau pengisi mauidhoh hasanah. Gus Lubby, sapaannya, menyampaikan beberapa poin terkait keistimewaan Bulan Ramadhan dan beberapa amalan yang bisa dikerjakan di bulan yang istimewa ini.
Menginjak pada bulan Ramadhan, umat muslim di seluruh dunia menyambut dengan penuh suka cita dan berlomba-lomba dalam kebajikan. Seperti ibadah sholat sunnah, tadarus, sedekah, dan lain sebagainya.
Di bulan Ramadhan kita bisa bercermin diri terhadap dosa-dosa yang kita perbuat untuk meminta ampunan lewat taubat kepada Allah SWT. Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan dan dosa, kita dituntut untuk selalu berdoa dan merenungi diri dengan melaksanakan kewajiban dan menjauhi segala bentuk larangan.
Di bulan yang penuh rahmat ini, Allah membuka pintu surga seluas-luasnya dan menutup pintu neraka. Allah membuka pintu surga dengan melipat gandakan pahala dan setiap bentuk amalan baik yang fardhu maupun yang sunnah. Begitu pun pintu neraka yang ditutup dimaknai dengan Allah memberi ampunan sebanyak dan seluasnya kepada hambanya yang berdosa.
Selain itu, pada Bulan Ramadhan setan-setan diborgol sehingga tidak dapat menggoda manusia. Jika ada orang-orang yang masih melakukan maksiat yang bertentangan dengan syariat agama dan berkurang pengetahuan kita kepada Allah, maka dosa-dosa juga dilipat gandakan oleh Allah dan perbuatan itu berasal dari nafsu buruk yang sengaja dikerjakan.
Setelah itu, kemungkinan terdapat sebuah pertanyaan yang terbesit di benak kaum muslim, apakah kualitas ibadah kita sama dengan Bulan Ramadhan tahun kemarin atau justru meningkat ?
Menjawab pertanyaan di atas, tentunya kualitas ibadah harus meningkat di setiap tahunnya karena Bulan Ramadhan menuntun kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari segi ibadah dan akidah.
Jika Ramadhan tahun lalu kualitas ibadah kita masih kurang, maka tahun ini ditingkatkan begitupun seterusnya. Seperti halnya mengikuti amalan-amalan ulama salaf di atas rata-rata yang bisa diikuti oleh semua umat. Artinya, ulama salaf mewajibkan amalan-amalan sunnah untuk dirinya sendiri. Ciri-cirinya adalah amaliyah sunnah itu dikerjakan secara istiqomah dan mereka menegakkan amalan sunnah seakan-akan sunnah itu wajib.
Maka kesempatan yang baik ini kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya mengingat Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan, rahmat, dan segala bentuk ibadah dilipat gandakan. Selain itu, berhati-hati dan waspada terhadap segala hal yang menjerumuskan kita pada dosa, karena dosa di Bulan Ramadhan juga dilipat gandakan sebagaimana pahala-pahala yang dikerjakan. Ramadhan mengajarkan kita untuk berlatih menghindari perkara yang haram dan mengurangi hal-hal yang mubah. Wallahu’alam.***
Kontributor : Fhilmal Siana
Editor : Ahmad Murtafian Naja