NUBLITAR.OR.ID Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ (PCNU) Kota Blitar menyelenggarakan Safari Ramadhan di Masjid Al Ikhlas Karangtengah yang mencangkup Tiga Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama’ (PRNU) yakni Sawahan, Klampok dan Karangtengah pada Rabu, 11 Ramadhan 1443 H bertepatan 13 April 2022.
Dr. Habib Bawafi, M.H.I. selaku Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Blitar turut hadir pada Safari Ramadhan terakhir ini. pada sambutannya, Dr. Habib menjelaskan bahwa NU tidak bergerak pada bidang Agama saja, lebih dari itu NU harus siap bersinggungan langsung dengan sosial ekonomi masyarakat, yang akan di kawal oleh Banom maupun Lembaga NU itu sendiri.
“NU merupakan organisasi Khidmah jamiyah diniyah ijtimaiyah, dimana itu berarti tidak melulu perihal agama saja, namun juga berkiprah dalam sosial bahkan ekonomi kemasyarakatan, seperti halnya Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama’ (LAZISNU) yang fokus dalam pengelolaan ekonomi warga nahdliyin, menyokong ekonomi warga nahdliyin yang kurang mampu, sedang sakit serta membantu operasional masjid NU, jadi konsepnya dari oleh dan untuk NU, sebagaiamana PCNU Kabupaten Nganjuk itu bisa mendapatkan 3 milyar, yaaa karena Kabupaten jadi maklum, kita siaplah menargetkan 1 milyar karena Kota, yang penting di sengkuyung sareng-sareng,” jelasnya dengan gurauan elegannya.
Acara inti Safari Ramadhan ini adalah mauidhoh hasanah yang disampaikan langsung oleh Dr. Syaikul Munib, M.Ag. Wakil Ketua PCNU Kota Blitar ini memilih tema tentang Puasa pada penyampaian dakwahnya. Hal pertama yang ditekankan bahwa “gurunya” orang puasa itu langsung Gusti Allah SWT.
“Ganjaran tiyang poso niku langsung Gsuti Allah, gurune nggih Gusti Allah amargi pahala puasa niku mboten saget terdeteksi, hal ini disebabkan karena makna puasa itu sesungguhnya mempertahankan puasa dan mempertahankan pahala puasa yang hanya bisa difilter oleh masing-masing manusia itu sendiri,” jelasnya.
Lebih lanjut Dr. Syaikul juga menambahkan bahwa untuk menuju pahala yang dimaksud memang berat karena hadiahnya adalah taqwa, dan kunci keberhasilan taqwa hanyalah satu, sabar.
“Berat itu pasti, tapi memang kunci keberhasilan taqwa ialah satu, yakni sabar. Baik bersabar untuk ikhlas melaksanakan perintah, menjauhi larangan maupun musibah. Contoh saja Imam syafi’i, disaat siang berpuasa dan malamnya beliau bagi menjadi tiga bagian yakni 1/3 ibadah, 1/3 menulis dan 1/3 istirahat”
Sebelum acara ditutup dengan Do’a oleh Kyai Muhtar Lubby, M.A selaku Rois Syuriah PCNU Kota Blitar, Dr. Syaikhul Mubib, M,Ag. menghimbau kepada warga nahdliyin untuk tidak hanya fokus mempertahankan puasa saja tapi senantiasa mempertahankan pahala puasa yang insyAllah akan disuguhkan derajat taqwa atas kesabarannya oleh Allah SWT, Aaamiin.***