banner 728x250

Kenangan Tentang Ustadz Yahya Fuad: Sosok Penuh Dedikasi di LAZISNU

Kepergian Ustadz Yahya Fuad meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar LAZISNU. Sosok beliau dikenal penuh dedikasi, selalu siap memberikan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk mendukung setiap kegiatan di LAZISNU Kota Blitar. Hampir setiap hari, Pak Fuad berkunjung ke kantor, tak kenal lelah memastikan segala kebutuhan operasional terpenuhi.

Salah satu kenangan yang tak terlupakan adalah kebaikan beliau yang sederhana namun bermakna. Ketika air mineral di kantor  LAZISNU Kota Blitar habis, Pak Fuad tak segan membelikannya. Bahkan, melalui ajakan dan arahannya, penjual air mineral santri menjadi munfiq /donatur LAZISNU Kota Blitar. Beliau menggerakkan orang lain untuk berkontribusi atas arahan dan ajakannya.

Pak Fuad juga dikenal sebagai pribadi mandiri. Di sela-sela kesibukannya, ia sering membuat kopi sendiri dan makan bersama-sama di kantor LAZISNU Kota Blitar. Sosoknya penuh kesederhanaan, namun selalu mengutamakan orang lain.

Hingga sakit yang menyerangnya, semangatnya tak surut. Awalnya mengalami sesak napas, ia dirawat di RS Aminah Blitar selama 2 hari sebelum dirujuk ke RS Iskhak Tulungagung untuk menjalani cuci darah. Dalam kondisi sakit pun, Pak Fuad tetap ramah, sempat berbincang dan bercanda dengan rekan-rekan LAZISNU yang menjenguknya di IGD. Namun, setelah cuci darah kedua, kondisi beliau memburuk hingga akhirnya berpulang pada pukul 13.00 siang (1/12/2024).

Semasa hidupnya, Pak Fuad menjabat sebagai Divisi Administrasi di LAZISNU Kota Blitar, membantu sekretaris dalam pembuatan SK Amil, serta aktif mensosialisasikan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di berbagai sekolah formal. Sebagai Ketua Majlis Wakil Cabang (MWC ) LAZISNU Kecamatan Sukorejo, beliau juga menghidupkan UPZIS Pengkol, rutin menyantuni anak yatim, baik di rumah maupun di pondok pesantren.

Bagi Bu Umi Anifah, anggota LAZISNU Kota Blitar, beliau adalah sosok yang mengenalkan dan membawanya bergabung dengan LAZISNU. Kenangan seperti Bu Umi pernah diantar pulang setelah rapat, meski jarak rumah jauh, menjadi bukti ketulusan beliau.

Pak Fuad juga berjasa dalam mencari munfiq dan donatur, sering kali makan bersama teman-temannya di kantor LAZISNU Kota Blitar, mempererat persaudaraan. Kepergiannya adalah kehilangan besar, namun dedikasi dan kebaikannya akan terus dikenang sebagai inspirasi bagi kita semua.

banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *