banner 728x250

Bentuk Kader Militan, Pengurus Cabang Gelar Pendidikan Kader Pengerak Nahdlatul Ulama

Blitar – Sebagai gerakan dan gerbong besar Islam moderat yang bertekad meneguhkan Islam Nusantara dan menginspirasi dunia, Nahdlatul Ulama (NU) terus memperkuat sistem kaderisasinya. Penguatan terutama menyangkut penyamaan visi dan persepsi tentang NU serta Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di semua tingkatan kepengurusan.
Kali ini, demi membentuk kader militan Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kota Blitar menggelar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) angkatan IV di Pondok Pesantren Al-Muhsin, Dawuhan, Kota Blitar. Jumat, 21/1/2022.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh walikota Blitar, Ketua DPR Kota Blitar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)  dan berbagai elemen masyarakat dengan lebih dari 165 peserta.
Dalam sambutannya, Walikota Blitar, Drs. Santoso, M.Pd mengucapkan selamat atas terselenggaranya kegiatan PKPNU ke-4 ini, semoga betul-betul diwujudkan dalam sinergitas. Menurutnya program kerja pemerintah kota Blitar dan PCNU selalu bersinergi.
“Visi yang kami canangkan adalah blitar keren yang berarti keberagaman nasionalis dan religius. Saya yakin umaro dan ulama jika udah sejalan maka semuanya membawa barokah dan membawa manfaat dunia akherat,”ungkapnya.
Santoso menceritakan akan adanya sejumlah dana yang nanti akan diberikan pada masyarakat sebagai simultan.
“Termasuk program RT Keren , dimana setiap RT (Rukun Tetangga) diberikan stimultan sebanyak 50 juta, sehingga betul-betul dapat dinikmati. Bahwa anggaran 2022 ini ada 22 miliar telah disetujui olah DPR. Insyallah program akan berjalan,”pungkasnya.
Ratusan peserta PKPNU IV tampak khusuk mengikuti arahan dari pengurus wilayah
Disisi lain, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Blitar, Dr. Kyai Habib Bawafi, M.HI mengungkapkan pentingnya mengikuti PKPNU.
“Jadi mengikuti PKPNU ini mensyukuri nikmat dari Allah. Mendayagunakan seluruh daya dalam rangka untuk memperoleh ridho Nya. Insyallah PKPNU ini merupakan amal yang di ridhoi Allah SWT. Karena dengan syukur akan ditambahkan atas beberapa kenikmatan kepada kita” tuturnya.
Menurutnya, PKPNU ini sangat penting, sebab demi mencetak kader militan, bukan moletan. Moletan berarti kurang ada ghiroh dalam NU.
Kyai Habib menambahkan yakni PKPNU ini jua untuk mempertahankan ahlussunah wal jamaah.
“NU harus menjadi rumah besar bagi kita semua. Maksudnya NU ada di berbagai profesi elemen. Kriterianya yaitu amaliyah, fikroh, ghiroh , dan harokah (gerakan) harus NU” imbuhnya.
banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *