Blitar – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Blitar , Jawa Timur bakal menggelar Konferensi Cabang pada 29 Agustus 2021 besok. Konfercab ini memiliki posisi dan arti strategis bagi Nahdliyin pada khususnya dan warga Blitar pada umumnya. Kegiatan yang lazimnya dilangsungkan selama tiga hari itu, diringkas menjadi online dan offline. Seluruh peserta yang hadir pun diwajibkan melakukan 3 M, yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Kebijakan itu diambil menyesuaikan dengan kondisi yang masih dalam masa Pandemi Covid-19.
Berbeda dengan periode sebelumnya, panitia dalam Konfercab VII ini juga membatasi jumlah orang yang hadir. Kegiatan yang biasanya dihadiri ribuan jamaah NU tersebut, kini hanya diikuti Ketua Tanfidziyah dan Rais Syuriah dari masing-masing Ranting (tingkat desa) dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU).
Sekretaris panitia Konfercab VII, sekaligus sekretaris PCNU, KH Sarianto, M.PdI dalam acara Podcast Aswaja Center Kota Blitar menjelaskan bahwa nantinya Konfercab VII dihadiri kurang dari 50 orang.
“Hanya menghadirkan ketua ranting saja berjumlah 36, 3 MWCNU, dan utusan Pengurus Wilayah (PW) NU Jatim, sehingga tidak sampai 50 orang di Ponpes Tarbiyatul Falah. Adapun pemerintah kota, mungkin hanya walikota saja yang diundang” ucapnya.
KH Sarianto menambahkan bahwa pondok pesantren Tarbiyatul Falah itu memiliki lokasi yang sangat luas. Apalagi jika hanya diisi dengan 50 peserta saja, masih banyak tempat-tempat yang longgar. Sehingga semua peserta tetap bisa menjaga jarak.
“Tempatnya sangat luas sekali dan sangat memadai hanya untuk 50 orang saja. Yang penting ada ijin dari satgas covid setempat” katanya.
Pembatasan pelaksanaan Konfercab ini juga bagian dari kebaikan masyarakat. Demi kemaslahatan umat.
