Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia, dikenal sebagai pengembang dan pelindung ideologi Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja). Ideologi ini merupakan pijakan utama dalam menjalankan misi keagamaan dan sosial NU serta menghubungkan dengan masyarakat secara luas.
Ahlussunnah Wal Jamaah, yang sering disingkat menjadi Aswaja, menggambarkan pandangan dan panduan Islam yang dipegang oleh NU sebagai organisasi Islam moderat yang mengutamakan toleransi, kerukunan, dan kebhinekaan. Ideologi ini adalah pandangan yang menegaskan kesetiaan terhadap ajaran dan praktik Nabi Muhammad SAW serta penerapan nilai-nilai Islam yang inklusif dan menghargai beragam pendapat dalam kerangka yang lebih luas.
Salah satu poin penting dalam Aswaja adalah pemahaman terhadap prinsip ijtihad dan taqlid. Ijtihad merujuk pada upaya memahami dan menginterpretasi ajaran Islam berdasarkan nalar dan pemahaman kontemporer, sedangkan taqlid adalah mengikuti pandangan ulama yang lebih terkemuka dalam hal pemahaman agama.
Dalam Aswaja, keduanya diintegrasikan secara seimbang, memungkinkan ruang bagi interpretasi individu sambil tetap menghormati wewenang ulama.
Selain itu, Aswaja juga menekankan pentingnya wasathiyah (moderat) dalam melaksanakan ajaran Islam. Ini mengarah pada pandangan yang menghindari ekstremisme dan menjunjung tinggi prinsip tengah serta menghindari konflik berbasis agama yang merugikan harmoni sosial.
NU sebagai pemegang teguh Aswaja mengedepankan akidah (keyakinan), syariah (hukum Islam), dan akhlak (etika) sebagai tiga pilar yang saling terkait dan memperkuat satu sama lain. Organisasi ini mempromosikan pendidikan agama yang inklusif, menggabungkan tradisi lokal dengan prinsip universal dalam membangun karakter yang baik dan toleran.
Selain menjadi pedoman internal NU, Aswaja juga memainkan peran yang signifikan dalam konteks nasional. Ideologi ini mendukung toleransi, kerukunan, dan pluralisme di Indonesia, yang merupakan negara dengan keberagaman agama dan budaya yang kaya. Aswaja membantu NU dalam berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi, sambil tetap mengedepankan nilai-nilai keagamaan yang mendasar.
Melalui ideologi Ahlussunnah Wal Jamaah, Nahdlatul Ulama terus mengukuhkan diri sebagai salah satu kekuatan besar dalam menjaga kedamaian dan harmoni di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang beragam.
Dengan komitmen yang kokoh terhadap Aswaja, NU terus berperan sebagai pelindung tradisi Islam moderat dan wadah bagi masyarakat yang ingin mengembangkan spiritualitas dan kesejahteraan dalam kerangka inklusif dan harmonis.