Blitar — Hari mulai beranjak siang, ratusan orang mulai memadati salah satu rumah di ranting Klampok Kota Blitar (Sabtu Legi, 24/8/2019). Semua jama’ah membawa kitab suci Al-Qur’an sembari duduk menyimak di tempat yang telah disediakan di mushola Nurul Kamal Klampok Blitar.
Tak lama kemudian, terdengar lantunan ayat suci Al-Qur’an mengalun pelan dan merdu. Semaan adalah tradisi membaca dan mendengarkan pembacaan Al-Qur’an di masjid-masjid dan pesantren umumnya. Hal ini telah digelar oleh Muslimat NU Kota Blitar sejak puluhan tahun lalu.
Dalam sambutannya Ketua Muslimat NU Kota Blitar, Ibu Hj. Tatik Kusumawati BA menyampaikan ucapan terima kasih kepada ranting Klampok terutama kepada Bapak Zaenal Arifin yang telah mendukung sepenuhnya hingga acara sema’an terlaksana dengan baik.
“Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada semua Hafidhoh yang hadir pada hari ini. Semoga kehadirannya menjadi amal ibadahnya dan semoga mendapat balasan pahala yang sebesar-besarnya dari Alloh SWT.” tuturnya
Ibu Tatik juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila sema’an Al Qur’an kali ini diadakan tanpa kehadiran Bapak KH. Nur Cholis. Hal ini disebabkan karena waktu sangat tidak memungkinkan, sehubungan bersamaan agenda pemerintah kota Blitar yang akan mengadakan Pawai Kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke 74 di Kota Blitar.
Sema’an hari ini adalah sema’an terakhir tahun 1440 H. Untuk menyambut tahun baru 1441 H. Ibu Hj Tatik mengajak ibu-ibu muslimat NU beserta warga, untuk menghadiri sema’an Al Qur’an yang diadakan di Masjid Agung kota Blitar pada hari Ahad Wage, 1 Muharam 1441 H / 1 September 2019 Masehi.
“Marilah tahun baru kita isi dengan membaca Al Qur’an, bukan meniup terompet. Karena itu bukan budaya kita.” Ungkapnya.
Disaat bersamaan, Ibu Choiriyah, salah satu jamaah dan tim NUBLITAR di sela semaan Al-Qur’an, menuturkan “Setiap sabtu legi ibu-ibu muslimat termasuk saya sendiri in syaa Alloh selalu hadir mengikuti semaan Al Qur’an ini.
Choiriyah mengatakan, semaan Al-Qur’an mampu meningkatkan ilmu agamanya sekaligus memperkuat ketaqwaan kepada Allah SWT. Menurutnya, hal ini merupakan kegiatan yang sarat makna karena dapat berjumpa, bersilaturahmi dengan para jamaah seluruh kota Blitar.
“Melalui semaan ini, jamaah bisa menambah ilmu agamanya dan juga memperbaiki kwalitas bacaannya bagi yang merasa belum fasih di dalam melafadzkan huruf-huruf Al Qur’an. Sebagai pengisi mauidhoh biasanya disampaikan oleh Bp. KH. Nur Cholis,” ujarnya.
“Dalam Al-Qur’an memang banyak sekali ilmu yang harus dipelajari. Tanpa bimbingan dari Bp. Kyai, dikhawatirkan keliru di dalam memahaminya,” ucapnya.
