banner 728x250

Selamat hari lahir pancasila 2023, dan peran Nahdlatul Ulama ikut membidani kelahirannya

Jadi, mari kita mendalami sejarah Pancasila dan peran penting Nahdlatul Ulama (NU) dalam proses penyusunannya.

Pancasila, sahabatku, adalah dasar negara Indonesia yang telah menjadi tonggak ideologi dan filsafat bangsa ini. Ceritanya dimulai pada masa-masa perjuangan kemerdekaan kita dari penjajahan Belanda pada tahun 1945. Saat itu, Indonesia telah mencapai kemerdekaannya yang diikuti oleh perlunya sebuah landasan negara yang kokoh.

Sebagai langkah awal, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk pada tanggal 18 Agustus 1945. PPKI bertugas untuk membahas dan merumuskan dasar negara yang akan diadopsi oleh Indonesia. Melalui perdebatan dan diskusi yang panjang, Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) terbentuk.

BPUPKI merupakan kelompok elit yang terdiri dari para tokoh nasional dan pemimpin bangsa. Nah, di sinilah peran penting NU dalam proses penyusunan Pancasila dimulai. NU, yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah memiliki peran yang signifikan dalam pergerakan kemerdekaan sejak didirikan pada tahun 1926. Para tokoh NU seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahid Hasyim memiliki pengaruh besar dalam mengarahkan pergerakan nasional.

Salah satu tokoh NU yang ikut ambil bagian dalam perumusan dasar negara adalah KH. Abdul Wahab Chasbullah. Beliau merupakan anggota BPUPKI yang aktif dan terlibat dalam diskusi-diskusi penting. Keberadaan NU dalam konteks ini menjadi sangat penting karena mereka membawa perspektif Islam yang inklusif dan menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman.

Pada awalnya, terdapat berbagai pandangan dan perbedaan pendapat tentang bentuk dasar negara yang seharusnya diadopsi oleh Indonesia. Beberapa pihak berpendapat bahwa agama tertentu harus menjadi landasan dominan, namun Wahab Chasbullah dan tokoh-tokoh NU lainnya memiliki pemahaman yang lebih luas. Mereka menyadari bahwa keberagaman masyarakat Indonesia adalah fakta tak terelakkan yang perlu diakomodasi dengan baik.

Oleh karena itu, Wahab Chasbullah dan rekan-rekannya dalam NU mengusulkan bahwa dasar negara Indonesia harus mencakup nilai-nilai universal yang dapat diterima oleh semua agama dan kepercayaan. Mereka ingin Pancasila menjadi semacam payung yang melindungi dan menghormati keberagaman yang ada di Indonesia. Inilah inti dari peran NU dalam proses perumusan Pancasila.

Melalui diskusi yang panjang dan proses musyawarah, akhirnya lahir Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang diakui secara resmi. Pancasila terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pancasila merupakan hasil jerih payah dan semangat kolektif dari semua tokoh nasional, termasuk tokoh-tokoh NU, dalam mencapai kesepakatan yang mengikat semua warga Indonesia tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau latar belakang lainnya.

Jadi, itulah cerita yang menghidupkan sejarah Pancasila dan peran yang berharga dari Nahdlatul Ulama dalam proses penyusunannya. NU telah memberikan kontribusi penting dalam memastikan bahwa Pancasila mencerminkan semangat inklusivitas, keberagaman, dan persatuan bangsa Indonesia. Kita sebagai warga nahdliyin  dan generasi penerus bangsa perlu menghargai dan mempertahankan nilai-nilai luhur Pancasila untuk menjaga keutuhan dan kemajuan Indonesia.

Selamat hari lahir pancasila !

banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *