Daftar media online Aswaja NU yang paling berpengaruh ini merupakan situs, website atau portal dan media online yang sudah terindeks aliran atau faham ahlussunnah waljamaah annahdliyah. Lebih tepatnya, media Aswaja NU, bukan NU garis lurus, melengkung atau garis bujur. Selama ini memang banyak kader NU kebingungan, baik yang di wilayah pusat maupun kalangan bawah. Banyak orang mencari informasi yang digali dan dicari oleh kader NU seperti Media Aswaja, berita Islam Aswaja, media Aswaja instagram, media Aswaja facebook, twitter. Kemudian, dari riset
Daftar media Islam radikal (Salafi-Wahabi) versi siber NU yang dikembangkan Tim Cyber NU dan LTNNU PBNU ini harus dipahami semu akalangan. Tim Cyber NU dan LTNNU PBNU beberapa waktu lalu memang merilis website-website Islam radikal yang perlu diwaspadai. Website-website ini terbiasa memposting artikel radikal dan sangat berhahaya bagi umat Islam. Tim Cyber NU dan LTNNU PBNU merilis website-website islam radikal yang perlu diwaspadai. Website-website ini terbiasa memposting artikel dan berita berbau sara dan mengancam NKRI. LEVEL I Arrahmah Media http://arrahmah.com Voa Islam http://voa-islam.com Al Mustaqbal
Blitar-Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nadlatul Ulama Blitar membuka pendaftaran mahasiswa baru saat ini. Maka tidak heran jika dalam penerimaan calon mahasiswa baru tahun ajaran 2019/2020 FAI banyak menyedot peminat. Sebanyak tujuh program studi yang dibina, yakni S1 Ekonomi Syariah, S1 Hukum Keluarga Islam, S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam, S1 Pendidikan Agama Islam Usia Dini, S1 Perbankan Syariah, S1 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, S1 Psikologi Islam serta sudah terakreditasi. Tidak hanya karena prodinya yang menarik, tetapi ada juga banyak keunggulan yang dimiliki
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dalam rangka untuk Data Base PCNU Kota Blitar serta menindak lanjuti intruksi dari Pengurus Pusat NU CARE-LAZISNU terkait dengan pendataan “Hewan Kurban” di Masjid/Musholla/Ponpes/Lembaga Pendidikan/Jama’ah di lingkungan Nahdlatul Ulama, maka PC. NU CARE-LAZISNU Kota Blitar mengharap bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi Google Form dibawah ini. Atas partisipasinya kami sampaikan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. PC. NU CARE-LAZISNU Kota Blitar Memuat…
Blitar – KH Maimun Zubair atau biasa disapa Mbah Moen meninggal di Mekah, Arab Saudi, Selasa (6/8/2019). Sebagai umat Islam bisa melakukan ibadah untuk mendoakan Mbah Moen dengan melakukan Sholat Ghaib. PBNU juga menginstruksikan pada semua jajarannya mulai dari Pengurus Wilayah, Cabang, Lembaga, Badan Otonom Nahdlatul Ulama dan Pondok Pesantren disemua tingkatan untuk menyelenggarakan Sholat Ghaib, pembacaan Yasin dan Tahlil untuk almarhum. Mbah Moen merupakan seorang alim, faqih sekaligus muharrik (penggerak). Ia juga merupakan salah satu ulama sepuh NU hingga sebagai
Sejatinya, media sosial mampu menjadi salah satu wasilah (baca:perantara) dakwah. Menyampaikan yang ma’ruf dan mencegah dari munkar. Melihat begitu besarnya waktu yang diberikan Generasi Millenial untuk berinteraksi dengan Media Sosial. Ada tiga hal yang bisa kita perhatikan: Pertama, jika kita belum bisa membuat karya sendiri berupa tulisan atau tayangan yang bermanfaat, maka optimalkan untuk melakukan re-posting dan re-sharing dari hal-hal yang baik dan bermanfaat dari pengguna lain. Tentunya setelah dirasa, postingan itu bebas untuk di repost (baca: posting ulang) atau telah
Blitar – Sejumlah pendidik dan tenaga kependidikan muslim di Kota Blitar mengikuti Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) yang berjumlah total 115 peserta di Pondok Pesantren Al Muhsin SMK Islam 1 Blitar, selama tiga hari (2-4 Agustus 2019). Selengkapnya baca MKNU di SMK Islam 1 Blitar, KH Marzuki Mustamar : Panggah NU, Islamnya Murni, Wasilahnya Jelas, Sanadnya Sambung, Tidak Ada Hadits Yang Dicurangi, dan Ilmunya lengkap
Oleh : Abdalla Badri GUS Muwafiq, Gus Baha, Gus Nadir, Gus Ulil adalah nama-nama yang penulis sebut sebagai ikon dakwah milenial yang cukup melumpuhkan lawan-lawan para pendakwah yang selama ini menggunakan isu hijrah dan bid’ah sebagai jargonnya tanpa tim manajemen peofesional, berjalan natural tapi tetap konsisten serta mengakar di “medan dakwah” masing-masing. Kehadiran empat gus (gawagis) di belantaran dunia dakwah cukup menghenyakkan kelompok yang selama ini gandrung menebar kebencian dan ekstrim dalam mengamalkan politik agama sebagai janji-janji kosong khilafah. Uniknya, meski tidak pernah