Munculnya Asy’ariyah dan Maturidiyah merupakan upaya mendamaikan antara kelompok Jabariyah dengan kelompok Qadariyah (yang dilanjutkan oleh Mu’tazilah) yang mengagung-agungkan manusia sebagai penentu seluruh kehidupannya. Sikap moderat keduanya merupa-kan ciri utama dari kaum Aswaja dalam beraqidah.
Sikap tawasuth diperlukan dalam rangka untuk merealisasikan amar ma’ruf nahi munkar yang selalu mengedepankan kebajikan secara bijak.
Yang prinsip bagi Aswaja adalah berhasilnya nilai-nilai syariat Islam dijalankan oleh masyarakat, sedangkan cara yang dilakukan harus menyesesuaI kan dengan kondisi dan situasi masyarakat setempat.
Aswaja menolak ajaran-ajaran yang dimiliki oleh kelompok garis keras, seperti:
-
-
Ajaran Aswaja menolak Mu’tazilah yang memaksa kan ajarannya kepada orang lain dengan cara keras.
-
Ajaran Aswaja menolak menuduh orang dengan tuduhan musyrik dan menolak harus dihukum hanya karena berbeda faham.
-
Aswaja an-Nahdliyah melarang penyelesaian persoalan dengan kekerasan dan pemaksaan seperti yang dilakukan oleh kelompok garis keras FPI.
-
Ajaran Aswaja juga menolak kelompok-kelompok yang menutup diri dari golongan mayoritas kaum, seperti yang ditunjukkan oleh kelompok Syiah, Khawarij, dan Mu’tazilah. Sekarang ada kelompok yang menutup diri dari mayoritas umat Islam seperti LDII.
-