Blitar, 16 Januari 2025 – NU Care-LAZISNU Kota Blitar mengadakan musyawarah pada Kamis malam Jumat (16/1/2025) yang bertempat di wilayah MWC Keki. Musyawarah ini bertujuan memperkuat struktur dan program LAZISNU di tingkat ranting se-MWC Keki. Berikut hasil-hasil musyawarah yang telah disepakati:
1. Penghidupan dan Pembentukan LAZISNU di Ranting Se-MWC Keki
Salah satu agenda utama musyawarah adalah upaya membentuk atau mengaktifkan kembali LAZISNU di semua ranting di bawah koordinasi MWC Keki. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat peran ranting dalam mendukung program sosial keagamaan dan pemberdayaan masyarakat.
2. Ranting-Ranting Aktif
Ranting yang sudah menjalankan program LAZISNU secara aktif meliputi:
- Sentul
- Santren
- Tanggung
- Kepanjen Lor
- Keki
Ranting-ranting ini menjadi percontohan untuk ranting lain yang akan diaktifkan.
3. Rencana Pelantikan Ranting Bendo
Musyawarah juga merumuskan rencana pelantikan NU Ranting Bendo, yang akan diikuti dengan pembentukan LAZISNU di tingkat ranting Bendo.
4. Program Kemanusiaan di Keki
LAZISNU MWC Keki telah menyiapkan program bantuan berupa 10 paket sembako untuk masyarakat yang membutuhkan. Bantuan ini akan direalisasikan melalui kerja sama gotong royong ranting-ranting yang sudah berjalan aktif.
5. Pergantian Ketua LAZISNU MWC Keki
Dalam musyawarah ini, Ketua LAZISNU MWC Keki mengalami pergantian. Pak Mujib yang dinilai tidak aktif selama beberapa kali pertemuan digantikan oleh Pak Muhilal. Pergantian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kepengurusan dan program-program LAZISNU di tingkat MWC.
6. Laporan Kinerja Ranting LAZISNU
- Santren
Pengumpulan infak bulanan melalui Muslimat, Fatayat, IPNU, dan IPPNU sempat terhenti beberapa bulan terakhir. Saat ini sedang diupayakan untuk diaktifkan kembali. - SDI (Sekolah Dasar Islam)
Infak dikumpulkan setiap Jumat dari seluruh murid. - Sentul
Infak dikumpulkan dua bulan sekali dengan 120 kotak amal yang tersebar, menghasilkan Rp6.500.000. Wilayah pengembangan meliputi Jatimalang dan Sentul Kidul. Program unggulan:- Bantuan transportasi kendaraan pengajian Muslimat.
- Bazar murah, seperti minyak goreng yang dijual Rp16.000 (harga pasar Rp19.500).
- “Sambal Lazisnu” berupa sarapan murah (pecel/soto Rp2.000 per porsi).
- Bantuan air minum untuk warga yang meninggal.
- Biaya pendidikan, kesehatan, dan sembako bagi masyarakat kurang mampu.
- Tanggung
Pengumpulan dilakukan setiap selapan sekali (malam Sabtu Wage) melalui majelis taklim. Dana dihimpun dan disalurkan kepada anak yatim dan lansia, masing-masing mendapatkan Rp100.000.
7. Inspirasi dari LAZISNU Lawang, Malang
Musyawarah juga membahas kisah sukses LAZISNU Lawang di Malang. Di sana, sistem pengelolaan dana dilakukan dengan serius. Setiap ranting mengumpulkan koin infak setiap bulan. Dana tersebut dibagi, 75% dikelola oleh ranting, dan 25% oleh MWC. Pendekatan ini mengajarkan bahwa keberhasilan LAZISNU seperti merawat tanaman yang perlu perhatian dan kepedulian.
Hasil musyawarah ini diharapkan mampu memperkuat peran LAZISNU dalam membantu masyarakat sekaligus menjadi sarana dakwah yang nyata di tengah umat.