NU Online, Kota Blitar , Sekertaris Jendral Pimpinan Pusat IPNU menuturkan bahwa pelantikan ini merupakan sebuah momentum awal yang diibaratkan seperti permainan sepak bola dimana harus menyusun formasi dan kerja sama tim yang baik.
“Momentum pelantikan ini adalah momentum awal, kalau kita ibaratkan seperti dalam permainan sepak bola, maka hari ini sebenarnya baru mulainya. Wasit baru meniupkan peluit di menit pertama, maka jangan harap pelantikan ini akhir dari segalanya. Susun formasi dengan baik, karena ini yang akan dilakukan selama tahun mendatang. Selama formasi berjalan dengan baik dan kerjasama tim dibangun, maka saya yakin kota Blitar akan menjadi PC ipnu dan ippnu rujukan Jawa Timur,” tuturnya.
Dalam dialognya beliau sempat memberikan nasihat berupa pancahikmat yang di dalamnya terdapat point penting yang berisi sebuah pesan terhadap program kerja personidasi organisasi atas terlantiknya PC Ipnu dan Ippnu kota Blitar.
“Dalam sebuah program kerja minimal di dalamnya harus terdapat pancahikmat. Yang pertama adalah personidasi organisasi, ipnu ippnu harus berkembang bukan hanya sekedar ditingkat cabang, tapi 3 PAC di kota Blitar. Yang kedua, perkuat kader-kaderisasi, Ipnu dan ippnu adalah kaderisasi yang harus menjadi perhatian utama. Yang ketiga yaitu kembangkan inovasi, hari ini kita sudah masuk pada era industri 4 yang mana harus dibarengi dengan gerakan inovasi.
Yang keempat ialah ketahanan Reformasi, semua media sosial sudah mulai menguasai kita, tapi bagaimana kemudian kita dapat melakukan pertahanan terhadap Reformasi.
Yang terakhir adalah memantapkan ideologi. Memantapkan 2 ideologi yaitu ideologi kebangsaan dan ideologi keislaman Ahlussunah wal Jamaah,” tambah beliau mengakhiri sambutannya.
Pewarta : Fhilmal Siana
Editor : Hilda Nur Jannah