Kota Blitar – NU Blitar Online Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur sangat getol menyerukan kemandirian jam’iyyah. Selain untuk menyongsong satu abad usia NU, kemandirian jam’iyyah merupakan suatu keharusan yang perlu diupayakan untuk mendukung dakwah Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah An Nahdliyah di tengah masyarakat dan untuk kesejahteraan umat. Imbauan tentang kemandirian jam’iyyah juga dilontarkan oleh KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jawa Timur, di sela-sela sambutannya secara virtual di pembukaan Konferensi Cabang ke-VII PCNU Kota Blitar pada Ahad pagi (3/10/2021) di
Kota Blitar – NU Blitar Online Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar turut hadir dalam pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-VII PCNU Kota Blitar di Ponpes Tarbiyatul Falah, Jalan Kaliporong 128 Kelurahan Pakunden Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Di dalam acara yang digelar pada Ahad pagi (03/10/2021) tersebut terdapat beberapa pesan dari Ketua PWNU Jatim. Orang nomor satu di NU Jawa Timur tersebut menyampaikan sambutan melalui virtual lebih tepatnya menggunakan aplikasi zoom meeting, yakni : 1. Semoga melalui Konfercab, NU Kota
Blitar – Agenda Turun ke Bawah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (Turba PWNU) Jawa Timur berlanjut ke Blitar Raya yang ditempatkan di Gedung Serbaguna Pondok Pesantren Nurul Ulum, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Ahad (06/06/2021). Kegiatan diikuti seluruh pengurus PCNU, badan otonom, dan lembaga NU se Blitar Raya. Alunan shalawat dari Grup Sholawat Pondok Pesantren Bustanul Mutaalimin, Desa Dawuhan, Kota Blitar, mengawali acara turba yang disiarkan secara langsung melalui chanel YouTube Ponpes Nurul Ulum. Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Iskandar
Blitar – Dalam rangka konsolidasi organisasi dan penguatan komunikasi internal, PWNU Jawa Timur mengadakan turba bertajuk Silaturahim dan Konsolidasi Jamiyyah Menuju 1 Abad NU ke sejumlah PCNU-PCNU di Jatim. Turba dilaksanakan, di antaranya di Sampang, Sumenep, Lamongan, Bojonegoro, Magetan, Madiun, Ponorogo, Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, dan Sidoarjo. Kali ini, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengelar turba ke NU Kab.Kota Blitar dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Hal itu dilakukan demi mencegah penularan Covid-19. Silaturahim dan Konsolidasi Jamiyyah di
Tanggapi video Babe Haikal Hassan, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU Jawa Timur) KH Marzuki Mustamar mengatakan agar jangan percaya dengan kelompok yang sudah terbukti berulang kali bohong. “Jangan dipercaya, kelompok itu berkali-kali berbohong. Tempo hari menyebarkan isu katanya Habib Umar mimpi, Nabi pesan suruh mentaati pemimpin mereka, apa yang jadi pesannya pemimpin mereka, adalah pesannya Nabi SAW. Belakang Habib Umar Yaman klarifikasi tidak pernah mimpi seperti itu,” terang Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad ini dalam sebuah video yang viral beredar di
Surabaya – Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengeluarkan keputusan tentang Covid-19 atau virus corona. Ada 9 poin keputusan yang dihasilkan usai pembahasan. Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PWNU Kiai Ahmad Muntaha mengatakan wabah virus bukan merupakan hal baru dalam sejarah. Karena pada zaman dahulu juga pernah ditemukan kasus serupa bahkan lebih dahsyat yakni tha’un pada masa khalifah Umar bin al-Khattab. “Dilihat dari dampaknya, wabah seperti Covid-19 sebenarnya bukan hal baru. Sebab telah ditemukan kasus serupa sejak
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim mengingatkan akan munculnya gerakan baru yang menyelinap di antara maraknya aksi demo mahasiswa di berbagai wilayah. Apalagi hampir setiap demo mahasiswa itu selalu diakhiri dengan rusuh. “Semua harus waspada dan jeli. Awas ada gerakan baru seiring maraknya demo mahasiswa yang berakhir rusuh. Gerakan baru ini mencoba menggagalkan pelantikan Presiden terpilih,” ungkap KH Marzuki, Kamis (26/9/2019). Semua elemen bangsa ini harus tetap mewaspadai gerakan baru yang bisa saja menyelinap di antara gerakan mahasiswa. Ada upaya menguatkan