Blitar- Rois Syuriah PCNU Tulungagung, KH. Muhson menekankan pentingnya kaderisasi santri. Siapa yang belajar agama itu santri. Kaderisasi harus dikawal betul. Sebagaimana Rasul, berdakwah semakin berkembang. Penegasan itu disampaikan KH. Muhson, dalam puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional 2021 di kantor PCNU Kota Blitar, Ahad (31/10/2021)
Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) pertama kali di cetuskan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, Keputusan ini menjadi tonggak sejarah pengakuan negara atas peran santri dan kyai nusantara.
Rois Syuriah PCNU Kota Blitar, KH. Muhtar Lubby M.A menekankan untuk selalu menjaga kekompakan dalam berkhidmat di Nahdlatul Ulama. Dalam berorganisasi dibutuhkan teamwork yang bagus. Tidak akan maksimal hasilnya jika kerja NU tidak didukung oleh solidaritas internal, kerjasama seluruh banom, lembaga dan pendukung lainnya.
“Mari kita jaga kekompakan. Kompak antar banom, lembaga dan lajnah,” kata pengasuh pondok pesantren Bustanul Mutaalimin ini.
Gus Lubby berharap digitalisasi yang telah dilakukan NU dapat mewarnai pertarungan era digital untuk masyarakat. Selain itu, dia juga optimistis NU dapat membantu dalam mengcounter seluruh konten negatif terutama radikalisme yang ada di media sosial saat ini.
“Banyak warga kita yang mengambil ilmu agama dari bukan dari nahdliyin, untuk itu digitalisasi perlu menjadi perhatian” ucapnya.
Sementara itu Rois Syuriah PCNU Kabupaten Tulungagung, KH. Muhson menekankan peranan manajemen dan kepemimpinan NU guna menjadikan NU mencapai arah, maksud, dan tujuan yang dicanangkan. Untuk itu, perlu diupayakan perencanaan yang baik terhadap sumber-sumber daya yang tersedia.
