banner 728x250

Kupas Kebijakan Pendidikan, Priyo Suhartono: Utamakan Kesehatan dan Keselamatan Jiwa

Blitar – Sejak awal 2020, dunia gempar oleh virus corona baru yang menyerang pernapasan manusia dan bisa menyebabkan kematian. Virus  yang berasal dari Wuhan, China, ini dengan cepat menyebar ke berbagai belahan dunia.
Menghadapi tatanan baru untuk beradaptasi dengan covid-19, Dinas Pendidikan Kota Blitar selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan jiwa dalam melakukan pembelajaran.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Priyo Suhartono, S.Sos, M.Si mengupas tuntas kebijakan pemerintah terhadap pendidikan saat pandemi covid 19 di Studio Aswaja, Jl Cisadane 9 Bendo Kota Blitar. Kamis, 27 Agustus 2020.
“Kita tahu sejak awal maret, corona mulai menyebar. Ada sisi -sisi yang perlu diutamakan yaitu kesehatan dan keselamatan jiwa. Saat ini  pembelajaran dilakukan di rumah secara daring. Kita tidak tahu sampai berapa lama wabah covid ini akan berlangsung,” ucap nya saat menjadi narasumer tunggal Podcast Aswaja.
Bapak Priyo menjelaskan walau ada beberapa siswa tidak memiliki fasilitas, akan tetapi mayoritas sudah memiliki fasilitas. Saat ini  pembelajaran dari rumah lebih diutamakan, secara daring sampai batas waktu yang belum ditentukan.
“Yang jelas covid ini tidak bisa diremehkan, patuhi protokol kesehatan. Cuci tangan secara rutin, pakai masker, jaga jarak dan lain sebagainya,” tuturnya.
Sebenarnya Dinas Pendidikan ada simulasi pertemuan tatap muka saat new normal. Misalkan anak harus diantar orangtua, selalu memakai masker, menggunakan hand gun, semprotan desinfektan, tempat cuci tangan  hingga setiap 2 hari sekali sekolahan harus disemprot desinfektan. Dan yang boleh melakukan pembelajaran tatapmuka adalah pada zona hijau dan kuning.
Dinas Pendidikan juga melakukan seminar online, mengupas kesulitan-kesulitan pembelajaran dari rumah untuk memberikan solusi, dengan peserta sekitar 500. Dinas  Pendidikan selalu mendorong guru di setiap mata pelajaran mengadakan workshop mencari metode pembelajaran yang tidak ribet dan cocok diterapkan saat pandemi covid ini.
“Kasarnya, anak tidak terlalu pintar, tapi yang penting selamat. Memang, tidak bisa mendapat ilmu atau proses yang sama dengan kondisi normal, karena ada pembatasan-pembatasan. Maka orangtua dan siswa harus pandai-pandai mensikapi. Tentunya orang tua harus mencari kiat-kiat agar anak tidak jenuh.” ungkapnya.
Dalam mensikapi pembelajaran secara daring Dinas Pendidikan memberikan paket pulsa selama 5 bulan.  Diambil  dari dana BOS dan dana lainnya. Diajukan hingga tahun depan.  Langkah ini didukung banyak pihak, salah satunya DPR Kota Blitar.
“Memang ada sebagian anak yang tidak bisa, punya HP tapi tidak punya pulsa, punya pulsa tapi tidak punya HP, jumlahnya sekitar 10 % ,” tuturnya lembut.
Mensikapi opini yang disampaikan Menteri Pendidikan RI,  Madiem A Makarim terkait jika pandemi covid sudah usai, pembelajaran jarak jauh (PJJ) akan tetap diterapkan. Bapak Prito mengemukakan bahwa mau tidak mau PJJ akan diterapkan ketika pandemi selesai.
“Kami berharap pada ortang tua atau wali murid untuk bersabar membimbing  dan mengarahkan anaknya selama pandemi. Juga orang tua harus mengawasi anak-anaknya, terkait penggunaan internet. Itu saya yakin tidak mudah,” katanya.
Bapak Priyo Suhartono berharap semoga pandemi covid ini segera sirna, mungkin sampai ketemu vaksinnya. Acara Podcast Aswaja ini juga menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan lain sebagainya.
banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *